Membongkar Habis Narcissistic Personality Disorder (NPD) dan Dampaknya dalam Kehidupan Rumah Tangga Serta Sosial

 

NPD Illustration | DoctorParadox

:: Pendahuluan ::

Narcissistic Personality Disorder (NPD) atau Gangguan Kepribadian Narsistik adalah salah satu gangguan mental yang sering kali disalahpahami. Orang dengan NPD cenderung memiliki pandangan diri yang sangat tinggi, kebutuhan yang berlebihan akan pujian, dan kurangnya empati terhadap orang lain. Gangguan ini tidak hanya mempengaruhi individu yang mengalaminya tetapi juga dapat memberikan dampak signifikan terhadap orang-orang di sekitar mereka, terutama dalam konteks kehidupan rumah tangga.

Di dalam rumah tangga, kehadiran individu dengan NPD bisa menjadi sumber konflik yang berkelanjutan. Mereka mungkin menunjukkan perilaku yang manipulatif, mendominasi, dan sering kali tidak memedulikan perasaan pasangan atau anggota keluarga lainnya. Hal ini dapat mengarah pada berbagai masalah, mulai dari ketegangan emosional hingga kasus kekerasan dalam rumah tangga. Artikel ini akan membahas secara mendalam tentang bagaimana NPD mempengaruhi kehidupan rumah tangga, dengan mengacu pada beberapa penelitian ilmiah untuk mendukung pembahasan.

Tujuan dari artikel ini adalah untuk memberikan pemahaman yang lebih jelas tentang dampak NPD dalam konteks rumah tangga. Dengan memahami lebih baik tentang gangguan ini, diharapkan pembaca dapat mengenali tanda-tanda awal NPD dalam kehidupan mereka dan mencari bantuan yang tepat untuk mengatasinya.

Apa itu Narcissistic Personality Disorder?

Narcissistic Personality Disorder adalah gangguan kepribadian yang ditandai oleh perasaan superioritas yang berlebihan, kebutuhan yang tak terpuaskan akan kekaguman, dan kurangnya empati terhadap orang lain. Menurut kriteria yang ditetapkan oleh Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders (DSM-5), seseorang dapat didiagnosis dengan NPD jika mereka menunjukkan setidaknya lima dari sembilan karakteristik berikut:

  • Memiliki rasa grandiositas tentang kepentingannya sendiri.
  • Terus-menerus merasa bahwa dirinya unik dan hanya dapat dipahami oleh orang atau institusi tertentu.
  • Memerlukan kekaguman yang berlebihan.
  • Memiliki rasa hak atau tuntutan yang tidak masuk akal.
  • Mengeksploitasi hubungan interpersonal.
  • Kurang empati, dan tidak mau mengakui atau mengenali perasaan dan kebutuhan orang lain.
  • Sering merasa iri terhadap orang lain atau percaya bahwa orang lain iri padanya.
  • Menunjukkan perilaku atau sikap arogan.
  • Sikap Sombong & Angkuh serta tidak bisa menerima pendapat orang lain.
"Grandiositas (Kemulukan), istilah grandiosity atau kemulukan mengacu pada rasa superioritas yang tidak realistis. Biasanya dicirikan oleh pandangan berkelanjutan bahwa dirinya sendiri lebih baik daripada orang lain, yang diekspresikan dengan mengkritik orang lain secara hina, melebih-lebihkan kemampuan sendiri dan meremehkan orang lain dan selalu menganggap orang lain inferior. (WikiPedia)"

Etiologi dan Penyebab NPD

Penelitian menunjukkan bahwa NPD dapat berkembang dari kombinasi faktor genetik, biologis, dan lingkungan. Beberapa teori menyebutkan bahwa pola pengasuhan yang berlebihan, di mana anak dipuji secara berlebihan tanpa batas, dapat berkontribusi pada perkembangan NPD. Di sisi lain, pengalaman traumatis di masa kecil, seperti pengabaian emosional, juga dapat memicu gangguan ini.

Beberapa studi menunjukkan bahwa NPD lebih umum ditemukan pada pria dibandingkan wanita, dan biasanya mulai terlihat pada awal masa dewasa. Prevalensi NPD dalam populasi umum berkisar antara 0,5% hingga 1%, namun angka ini bisa lebih tinggi dalam kelompok tertentu, seperti selebriti atau individu yang berada dalam posisi kekuasaan.

:: Dampak NPD dalam Kehidupan Rumah Tangga ::

Pengaruh NPD pada Hubungan Pasangan

Orang dengan NPD sering kali kesulitan membangun dan mempertahankan hubungan yang sehat. Mereka cenderung memanipulasi pasangan mereka untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan, sering kali tanpa memperdulikan perasaan pasangan. Kurangnya empati dan kebutuhan untuk selalu dikagumi dapat menciptakan ketidakseimbangan dalam hubungan, di mana pasangan mungkin merasa terus-menerus direndahkan atau diabaikan.

Dalam banyak kasus, pasangan dari individu dengan NPD mungkin mengalami stres kronis, kecemasan, atau depresi. Menurut sebuah penelitian yang diterbitkan dalam "Journal of Clinical Psychology", pasangan dari individu dengan NPD sering kali merasa terjebak dalam hubungan yang tidak sehat, namun merasa sulit untuk keluar karena manipulasi emosional yang dilakukan oleh pasangan mereka.

NPD dan Pengasuhan Anak

Dampak NPD dalam kehidupan rumah tangga tidak hanya dirasakan oleh pasangan, tetapi juga oleh anak-anak. Orang tua dengan NPD mungkin bersikap sangat kritis terhadap anak mereka, atau sebaliknya, memberikan pujian yang berlebihan tanpa dasar yang jelas. Kedua pendekatan ini dapat merusak perkembangan emosional dan psikologis anak.

Anak-anak yang dibesarkan oleh orang tua dengan NPD mungkin mengalami berbagai masalah psikologis, termasuk rendahnya harga diri, kecemasan, dan depresi. Penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Personality Disorders menunjukkan bahwa anak-anak dari orang tua dengan NPD memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami gangguan kepribadian di kemudian hari.

Studi Kasus: Dampak NPD pada Keluarga

Studi kasus sering kali memberikan gambaran yang lebih jelas tentang bagaimana NPD mempengaruhi kehidupan rumah tangga. Salah satu studi kasus yang diterbitkan dalam American Journal of Psychiatry meneliti sebuah keluarga di mana salah satu orang tua memiliki NPD. Hasilnya menunjukkan bahwa pola hubungan dalam keluarga tersebut sangat tidak sehat, dengan adanya ketergantungan emosional yang kuat dan manipulasi yang terus-menerus.

Dalam kasus ini, anak-anak tumbuh dalam lingkungan yang penuh tekanan, di mana mereka merasa harus memenuhi harapan yang tidak realistis dari orang tua mereka. Akibatnya, mereka menunjukkan gejala-gejala gangguan kecemasan dan masalah hubungan interpersonal di kemudian hari.

Dinamika Kekuasaan dalam Rumah Tangga

Individu dengan NPD sering kali ingin mengontrol semua aspek kehidupan rumah tangga. Mereka mungkin mendominasi keputusan keuangan, mengatur aktivitas sehari-hari, dan mengisolasi anggota keluarga lainnya dari dukungan luar. Dinamik kekuasaan ini dapat menciptakan lingkungan rumah tangga yang penuh ketegangan dan tidak aman.

Penelitian menunjukkan bahwa kontrol berlebihan yang dilakukan oleh individu dengan NPD dapat merusak keseimbangan kekuasaan dalam rumah tangga dan memicu konflik yang berkepanjangan. Dalam jangka panjang, ini dapat mengarah pada perpecahan dalam keluarga atau bahkan perceraian.

Kekerasan dan Penyalahgunaan dalam Hubungan

Ada bukti kuat bahwa NPD sering kali terkait dengan perilaku abusif dalam rumah tangga. Kurangnya empati, kebutuhan akan kontrol, dan kecenderungan untuk menyalahkan orang lain membuat individu dengan NPD lebih mungkin terlibat dalam kekerasan emosional, fisik, atau psikologis terhadap pasangan atau anggota keluarga lainnya.

Studi yang dipublikasikan dalam Journal of Family Violence menemukan bahwa individu dengan NPD lebih mungkin untuk terlibat dalam tindakan kekerasan terhadap pasangan mereka, terutama ketika mereka merasa harga diri mereka terancam. Korban kekerasan ini sering kali mengalami trauma yang mendalam, yang dapat mempengaruhi kesehatan mental dan fisik mereka dalam jangka panjang.

:: Penanganan dan Intervensi ::

Pendekatan Terapi

Mengobati NPD adalah tantangan yang signifikan, karena individu dengan gangguan ini sering kali tidak menyadari atau tidak mau mengakui bahwa mereka memiliki masalah. Terapi kognitif perilaku (CBT) adalah salah satu pendekatan yang paling umum digunakan untuk menangani NPD. Terapi ini bertujuan untuk membantu individu mengenali pola pikir dan perilaku yang merusak, dan menggantinya dengan cara-cara yang lebih adaptif.

Namun, keberhasilan terapi sangat tergantung pada motivasi individu untuk berubah. Banyak individu dengan NPD yang menolak terapi atau meninggalkannya di tengah jalan karena merasa tidak membutuhkan bantuan.

Strategi Koping untuk Pasangan dan Keluarga

Bagi pasangan dan keluarga yang hidup dengan individu yang NPD, penting untuk mengembangkan strategi koping yang efektif. Ini bisa termasuk menetapkan batasan yang jelas, mencari dukungan dari luar, dan fokus pada kesejahteraan pribadi.

Dukungan sosial juga sangat penting. Bergabung dengan kelompok dukungan atau berkonsultasi dengan profesional kesehatan mental dapat membantu keluarga mengatasi tekanan dan mengembangkan strategi untuk melindungi diri dari dampak negatif NPD.

Strategi Koping merupakan suatu proses individu berusaha untuk menangani dan menguasai situasi stres yang menekan akibat masalah yang sedang dihadapinya, dengan cara melakukan perubahan kognitif maupun perilaku guna memperoleh rasa aman dalam dirinya (Mu'tadin, 2002).

Intervensi dalam Situasi Darurat

Dalam situasi di mana perilaku narsistik telah mencapai tingkat yang mengancam, intervensi darurat mungkin diperlukan. Ini bisa melibatkan menghubungi layanan darurat atau mendapatkan perintah perlindungan hukum. Sangat penting bagi anggota keluarga untuk mengetahui tanda-tanda peringatan dan tidak ragu untuk mencari bantuan jika mereka merasa berada dalam bahaya.

Kesadaran dan Edukasi

Peningkatan kesadaran tentang NPD dan dampaknya dalam rumah tangga adalah langkah penting untuk mencegah dan mengatasi masalah ini. Edukasi tentang gangguan ini, baik melalui program kesehatan mental atau kampanye publik, dapat membantu masyarakat lebih memahami NPD dan mencari bantuan lebih awal.
Lalu, Apa efek serta bahaya-nya seseorang yang mengalami NPD ?
Narcissistic Personality Disorder (NPD) adalah gangguan kepribadian yang ditandai oleh rasa diri yang berlebihan, kebutuhan yang tak terpuaskan akan pujian, dan kurangnya empati terhadap orang lain. Meskipun individu dengan NPD mungkin tampak percaya diri dan kuat, gangguan ini dapat memiliki efek dan bahaya yang signifikan bagi individu itu sendiri serta orang-orang di sekitarnya. Berikut adalah beberapa efek dan bahaya utama yang terkait dengan NPD:

1. Dampak pada Kesehatan Mental Individu.
  • Kesulitan dalam Hubungan Interpersonal: Individu dengan NPD sering kali kesulitan membangun dan mempertahankan hubungan yang sehat. Sikap egois, manipulatif, dan kurang empati mereka dapat membuat orang lain menjauh, menyebabkan isolasi sosial.
  • Risiko Depresi dan Kecemasan: Meskipun mereka tampak sangat percaya diri, individu dengan NPD rentan terhadap depresi dan kecemasan, terutama ketika mereka tidak menerima pujian atau pengakuan yang mereka inginkan.
  • Krisis Identitas: Karena identitas mereka sangat bergantung pada pengakuan dari orang lain, individu dengan NPD dapat mengalami krisis identitas jika mereka merasa tidak dihargai atau diabaikan.
2. Efek pada Pasangan dan Hubungan Romantis.
  • Manipulasi dan Kontrol: Dalam hubungan romantis, individu dengan NPD cenderung mendominasi dan memanipulasi pasangan mereka. Mereka mungkin menggunakan gaslighting atau taktik manipulatif lainnya untuk mengontrol pasangan.
  • Kurangnya Empati: Kurangnya empati yang dimiliki oleh individu dengan NPD sering kali membuat pasangan merasa tidak dihargai dan terabaikan, yang dapat mengarah pada ketegangan emosional dan konflik yang berkelanjutan.
  • Risiko Kekerasan dalam Rumah Tangga: Ada korelasi yang kuat antara NPD dan perilaku abusif dalam hubungan. Individu dengan NPD mungkin menunjukkan kekerasan emosional, psikologis, atau bahkan fisik terhadap pasangan mereka.
"Gaslighting adalah salah satu tanda hubungan toxic yang sering kali terjadi pada sepasang kekasih. Meski begitu, gaslighting juga bisa terjadi pada lingkaran pertemanan bahkan keluarga. Contoh gaslighting dalam hubungan dapat berupa sikap meremehkan, berbalik menyalahkan, memutar balikkan fakta, dan lain-lain."

3. Bahaya bagi Anak-anak dan Pengasuhan
  • Pengasuhan yang Tidak Sehat: Orang tua dengan NPD mungkin mengkritik anak-anak mereka secara berlebihan atau, sebaliknya, memanjakan mereka tanpa batasan yang sehat. Kedua pendekatan ini dapat merusak perkembangan emosional dan psikologis anak.
  • Anak-anak yang Terkikis Harga Diri: Anak-anak yang tumbuh di bawah asuhan orang tua dengan NPD sering kali mengalami rendahnya harga diri dan kebingungan identitas, karena mereka terus-menerus dihadapkan pada tuntutan yang tidak realistis dan kurangnya dukungan emosional.
  • Pola Perilaku yang Diteruskan: Ada risiko bahwa anak-anak ini dapat mengembangkan gangguan kepribadian serupa di kemudian hari, karena mereka meniru pola perilaku narsistik yang mereka amati dalam kehidupan sehari-hari.
4. Dampak Sosial dan Profesional
  • Konflik di Tempat Kerja: Individu dengan NPD sering kali terlibat dalam konflik di tempat kerja karena sikap mereka yang arogan dan kurangnya kemampuan untuk bekerja sama. Ini dapat menghambat kemajuan karir mereka dan merusak hubungan profesional.
  • Kesulitan dalam Menjaga Persahabatan: Karena kecenderungan mereka untuk mengeksploitasi hubungan, individu dengan NPD sering kali kehilangan teman dan sulit untuk membangun persahabatan jangka panjang yang sejati.
  • Kehilangan Kepercayaan Orang Lain: Sikap manipulatif dan sering kali tidak jujur membuat orang dengan NPD kehilangan kepercayaan dari rekan kerja, teman, dan keluarga, yang pada akhirnya mengisolasi mereka dari dukungan sosial yang penting.
5. Bahaya bagi Kesehatan Fisik
  • Stres Kronis: Tingkat stres yang tinggi, baik yang dialami oleh individu dengan NPD maupun orang-orang di sekitar mereka, dapat mengarah pada berbagai masalah kesehatan fisik, termasuk tekanan darah tinggi, penyakit jantung, dan gangguan tidur.
  • Risiko Penyalahgunaan Zat: Beberapa individu dengan NPD mungkin beralih ke penyalahgunaan alkohol atau obat-obatan sebagai cara untuk mengatasi perasaan rendah diri yang tersembunyi atau frustrasi karena tidak menerima pengakuan yang mereka inginkan.
6. Risiko Sosial yang Lebih Luas
  • Kehancuran Rumah Tangga: NPD adalah salah satu faktor penyebab utama dalam banyak kasus perceraian dan perpecahan keluarga. Kehancuran ini tidak hanya mempengaruhi pasangan tetapi juga anak-anak dan anggota keluarga lainnya.
  • Isolasi Sosial: Akibat dari perilaku narsistik, individu dengan NPD sering kali berakhir terisolasi secara sosial, kehilangan hubungan dengan keluarga, teman, dan jaringan dukungan lainnya.
Narcissistic Personality Disorder adalah gangguan yang dapat menimbulkan berbagai efek negatif yang serius, baik bagi individu yang mengalaminya maupun orang-orang di sekitarnya. Bahaya NPD tidak boleh diremehkan, karena dapat menyebabkan kerusakan emosional, psikologis, dan bahkan fisik yang mendalam dalam berbagai aspek kehidupan. Penting bagi individu dengan NPD untuk mencari bantuan profesional, dan bagi orang-orang di sekitar mereka untuk memahami gangguan ini dan mengembangkan strategi koping yang efektif. Dengan intervensi yang tepat, dampak negatif NPD dapat diminimalkan, dan kualitas hidup bagi semua pihak yang terlibat dapat ditingkatkan.

Adakah Solusi Cerdas Menghadapi Orang Yang NPD atau Bagaimana Jika NPD Berada dalam Diri Sendiri Baik secara Sadar atau Tidak ?

Solusi dalam Menghadapi Narcissistic Personality Disorder (NPD) dan Penanganan bagi yang Mengalami NPD

Narcissistic Personality Disorder (NPD) adalah gangguan kepribadian yang kompleks, yang dapat menimbulkan tantangan signifikan baik bagi individu yang mengalaminya maupun orang-orang di sekitar mereka. Menghadapi dan menangani NPD membutuhkan pendekatan yang komprehensif dan hati-hati. Berikut ini adalah beberapa solusi dan strategi yang dapat diambil baik oleh mereka yang berhadapan dengan individu dengan NPD maupun oleh mereka yang mengalami NPD itu sendiri:

A. Solusi untuk Menghadapi Individu dengan NPD

1. Edukasi Diri.
  • Memahami NPD: Langkah pertama dalam menghadapi individu dengan NPD adalah dengan memahami gangguan ini. Mempelajari gejala, penyebab, dan pola perilaku yang umum pada NPD dapat membantu Anda mengembangkan strategi yang lebih efektif.
  • Pelajari Teknik Komunikasi yang Efektif: Komunikasi dengan individu yang memiliki NPD bisa sangat sulit. Mempelajari teknik seperti assertive communication (komunikasi tegas) dan cara menghindari pemicu konflik dapat membantu Anda mempertahankan percakapan yang produktif.
2. Menetapkan Batasan yang Jelas.
  • Mengidentifikasi Batasan Pribadi: Penting untuk mengenali dan menetapkan batasan yang jelas ketika berinteraksi dengan individu dengan NPD. Hal ini dapat melibatkan pembatasan waktu interaksi atau menjauhkan diri dari situasi yang memicu stres atau manipulasi.
  • Tegas dalam Menjaga Batasan: Orang dengan NPD mungkin mencoba untuk melanggar batasan yang Anda tetapkan. Tetap tegas dan konsisten dalam menegakkan batasan tersebut sangat penting untuk menjaga kesejahteraan Anda sendiri.
3. Mencari Dukungan Sosial.
  • Kelompok Dukungan: Bergabung dengan kelompok dukungan untuk orang-orang yang berhubungan dengan individu dengan NPD dapat memberikan ruang aman untuk berbagi pengalaman dan mendapatkan saran praktis.
  • Konsultasi dengan Profesional: Konselor atau terapis dapat memberikan wawasan berharga tentang cara terbaik untuk menghadapi tantangan yang Anda alami dalam hubungan dengan seseorang yang memiliki NPD.
4. Fokus pada Kesejahteraan Pribadi
  • Pentingnya Perawatan Diri: Hidup dengan atau dekat dengan seseorang yang memiliki NPD dapat menjadi sangat menuntut secara emosional. Pastikan Anda merawat kesehatan mental dan fisik Anda sendiri, dengan meluangkan waktu untuk aktivitas yang menyenangkan dan relaksasi.
  • Menghindari Keterlibatan dalam Konflik: Hindari terlibat dalam konflik yang tidak produktif atau perdebatan yang memanas. Ingatlah bahwa individu dengan NPD mungkin mencoba memancing emosi Anda untuk mendapatkan reaksi tertentu.
B. Solusi bagi Individu yang Mengalami NPD

1. Menyadari dan Menerima Kondisi.
  • Pentingnya Kesadaran Diri: Langkah pertama menuju pemulihan adalah menyadari dan menerima bahwa Anda mungkin memiliki NPD. Ini bisa menjadi proses yang sulit, tetapi sangat penting untuk memulai perjalanan menuju perbaikan.
  • Menghindari Penyangkalan: Penyangkalan adalah hambatan besar dalam proses penyembuhan. Menerima kenyataan bahwa ada masalah dan memahami dampaknya pada diri sendiri dan orang lain adalah kunci untuk perubahan.
2. Mencari Bantuan Profesional.
  • Terapi Psikologis: Terapi kognitif perilaku (CBT) adalah salah satu pendekatan yang efektif untuk mengatasi NPD. Terapi ini berfokus pada membantu individu mengenali dan mengubah pola pikir serta perilaku yang merusak.
  • Terapi Berfokus pada Emosi: Terapi ini membantu individu dengan NPD untuk lebih memahami dan mengelola emosi mereka, yang sering kali menjadi akar dari perilaku narsistik.
  • Pengobatan: Meskipun tidak ada obat khusus untuk NPD, dalam beberapa kasus, obat-obatan dapat diresepkan untuk menangani gejala lain yang mungkin menyertai NPD, seperti depresi atau kecemasan.
3. Mengembangkan Empati dan Hubungan Interpersonal yang Sehat.
  • Latihan Empati: Salah satu ciri khas NPD adalah kurangnya empati. Dengan bimbingan profesional, individu dengan NPD dapat belajar bagaimana memahami dan merespons perasaan orang lain dengan lebih baik.
  • Membangun Hubungan yang Sehat: Fokus pada pengembangan hubungan yang seimbang dan saling menghormati dapat membantu individu dengan NPD mengurangi perilaku manipulatif dan meningkatkan kualitas hubungan mereka.
4. Strategi Koping untuk Mengatasi Tantangan.
  • Pengelolaan Stres: Stres dapat memperburuk gejala NPD. Belajar teknik relaksasi seperti meditasi, pernapasan dalam, atau yoga dapat membantu mengurangi tingkat stres.
  • Menghadapi Kritik dengan Sehat: Individu dengan NPD sering kali merasa sulit menerima kritik. Mempelajari cara menghadapi kritik secara konstruktif dapat membantu mengurangi reaksi emosional yang negatif.
5. Terus Belajar dan Berkembang.
  • Edukasi Diri tentang NPD: Memahami lebih dalam tentang NPD, termasuk membaca literatur dan penelitian terbaru, dapat membantu individu dengan gangguan ini untuk terus mengembangkan diri dan memperbaiki pola perilaku.
  • Keterlibatan dalam Program Dukungan: Bergabung dengan program atau kelompok dukungan yang fokus pada pemulihan dari NPD dapat memberikan motivasi tambahan dan dukungan dalam perjalanan menuju perubahan.
Menghadapi Narcissistic Personality Disorder, baik sebagai orang yang mengalaminya atau sebagai orang yang berhubungan dengan individu dengan NPD, merupakan tantangan yang signifikan. Namun, dengan pemahaman yang tepat, dukungan profesional, dan komitmen untuk perubahan, dampak negatif dari NPD dapat diminimalkan. Edukasi, terapi, dan pengembangan strategi koping yang efektif adalah langkah-langkah penting yang dapat membantu meningkatkan kualitas hidup dan membangun hubungan yang lebih sehat dan saling menghormati.

:: Kesimpulan ::

Narcissistic Personality Disorder adalah gangguan yang kompleks dengan dampak yang luas dalam kehidupan rumah tangga. Individu dengan NPD cenderung menunjukkan perilaku yang manipulatif, mendominasi, dan kurang empati, yang dapat merusak hubungan, mengganggu pengasuhan anak, dan menciptakan lingkungan rumah tangga yang tidak sehat.

Penting bagi pasangan dan keluarga yang terdampak untuk mencari bantuan dan mengembangkan strategi koping yang efektif. Meskipun menangani NPD adalah tantangan besar, dengan pendekatan terapi yang tepat dan dukungan yang memadai, dampak negatif dari gangguan ini dapat diminimalkan.

Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memahami lebih baik bagaimana NPD berkembang dan bagaimana dampaknya dapat dicegah atau diatasi, terutama dalam konteks budaya yang berbeda. Edukasi dan peningkatan kesadaran di masyarakat juga sangat penting untuk membantu individu dan keluarga yang terkena dampak mencari bantuan dan dukungan yang mereka butuhkan.

Sumber Referensi:

1. "Web" Doctor Paradox: NPD: Narcissistic Personality Disorder






Teuku Raja

Philosophy and Psychology Addict, Culture and Humanity Activist, and Historical, Social, Technician Sains Enthusiast

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak